DETAIL DOCUMENT
MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE SEVERITY INDEX (STUDI KASUS PROYEK EPC RELOCATION FLARE BPP II DAN NEW FLARE)
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Yulienda, Ersha
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2021-08-02 09:05:24 
Abstract :
Risiko merupakan suatu kejadian yang tak terduga dan memiliki dampak negatif. Dengan adanya manajemen risiko bisa mengurangi terjadinya risiko yang dapat mengurangi kualitas proyek karena dapat berdampak pada waktu dan biaya. Proyek pembangunan EPC Relokasi Flare BPP-II Dan New Flare HCC RDMP RU V Balikpapan dapat menimbulkan risiko-risiko yang tak terduga, karena proyek tersebut sangat bergantung pada kondisi cuaca disekitar perairan pantai dan bahkan bergantung pada kondisi pasang surut air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang dapat terjadi dan menentukan respon risiko sebagai upaya dalam pengendalian risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Severety Index untuk mendapatkan hasil jawaban responden yang paling dominan dapat terjadi, dan menggunakan Skala Guttman sebagai skala pengukuran dari setiap jawaban responden. Skala Guttman digunakan dalam uji relevasi untuk mendapatkan jawaban indikator kuisioner yang relevan terjadi, dari hasil uji didapatkan 19 indikator yang relevan dan 2 yang tidak relevan, didapatkan juga 2 tambahan indikator dari responden. Selanjutnya dilakukan pilot survey, hasil yang didapatkan semua redaksi dapat dipahami dan terdapat 5 redaksi yang diperbaiki kalimatnya. Setelah itu dilanjutkan pada survey utama, hasil yang didapatkan adalah hanya 1 indikator risiko yang memiliki kemungkinan terjadi atau bahkan sudah terjadi, yaitu adanya pekerjaan tambah kurang (CCO). Respon risiko diharapkan dapat meminimalisir atau mencegah terjadinya risiko yang memiliki kemungkinan dapat terjadi dan berdampak kurang baik terhadap pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi. Respon risiko yang diberikan adalah menghindari risiko tersebut dengan cara pengendalian perancangan seperti melakukan gas test area, sefety induction, izin kerja, menyesuaikan drawing dengan kondisi tanah, mencari data lama untuk mengetahui kondisi area kerja, dan melakukan soil investigation diawal perencanaan 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan