Abstract :
Kota Balikpapan saat ini memiliki komitmen untuk meningkatkan indeks lingkungan hidupnya dengan mempertahankan tata guna lahan 52:48. Dimana 52% diarahkan untuk perlindungan lingkungan hidup dan 48% untuk kawasan budidaya. Luas lahan terbangun di Balikpapan sendiri sudah mencapai 40% atau 9.665,08 ha dari 24.162,72 ha. Jika pembangunan terus dilakukan untuk memenuhi jumlah penduduk yang terus bertambah, maka pembukaan lahan bisa terjadi terus menerus dan mengakibatkan rusaknya lingkungan perkotaan. Dalam dokumen RPJMD Kota Balikpapan tahun 2016 - 2021, titik banjir di Kota Balikpapan berjumlah 51 titik dengan ketinggian 20 cm hingga 40 cm. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian terkait pengaruh aspek pembentuk kualitas taman kota terhadap kejadian banjir dengan metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Dari hasil analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran taman kota dengan kondisi memadai dari segi variabel vegetasi dan perkerasan serta tutupan lahannya. Serta kondisi kejadian banjir di Kota Balikpapan yang dapat dikatakan rawan dari segi ketinggian, frekuensi, luasan daerah terendam dan lamanya surut air banjir. Analisis lanjutan dengan regresi linear berganda memiliki nilai R Square sebesar 0,902 yang artinya sebanyak 90,2% variabel taman kota secara simultan mampu menjelaskan variabel terhadap kejadian banjir. Kemudian, diperoleh hasil bahwa 3 variabel dari taman kota, yaitu Jumlah Pohon (X1) memberikan pengaruh sebesar 0,407 kali pada penurunan kejadian banjir per tahunnya, Luasan Batuan (X7) memberikan pengaruh sebesar 0,001 kali pada peningkatan kejadian banjir per tahunnya dan Pola Aliran Air (X13) memberikan pengaruh sebesar 0,224 kali pada peningkatan kejadian banjir per tahunnya di Kota Balikpapan.
Kata Kunci : Taman Kota, Banjir