Abstract :
Meningkatnya penggunaan mesin diesel membuat jumlah konsumsi bahan bakar khususnya solar ikut meningkat. Hal ini menyebabkan bahan bakar fosil semakin menipis. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari bahan bakar alternatif yang memiliki sifat dapat diperbaharui (renewable) dan ramah lingkungan. Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan yaitu biodiesel. Selain itu, meningkatnya penggunaan bahan bakar juga dapat dikurangi dengan cara memperbaiki proses pembakaran yang terjadi didalam mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanasan awal bahan bakar solar dan biodiesel minyak jagung terhadap performa mesin dan mengetahui konsumsi bahan bakar pada mesin diesel. Metode yang digunakan yaitu eksperimental. Sebelum dilakukan pengujian ke mesin diesel, biodiesel terlebih dahulu dipanaskan kemudian diuji nilai viskositas dan densitas dengan temperatur yang di variasikan yaitu dengan suhu 50°C dan 60°C. Hasil perhitungan SFC nilai terendah didominasi oleh grafik bahan bakar B30 suhu 50°C dan 60°C pada putaran 750 RPM, 1000 RPM, dan 1250 RPM pada beban minimum hingga maksimum. Sedangkan nilai SFC tertinggi masih didominasi oleh bahan bakar solar murni tanpa pemanasan. Kemudian, pada torsi nilai tertinggi terdapat pada grafik bahan bakar B30 suhu 60°C pada putaran 1000 RPM pada beban maksimum. Pada efisiensi thermal nilai tertinggi terdapat pada bahan bakar B30 suhu 60°C pada beban maksimum pada putaran 750 RPM, 1000 RPM, dan 1250 RPM. Konsumsi bahan bakar pada mesin diesel yang paling irit terjadi pada bahan bakar B30 dengan suhu 60°C kemudian disusul dengan bahan bakar B30 dengan suhu 50°C. Hal ini disebabkan dengan nilai densitas dan viskositas yang menurun seiring meningkatnya suhu pemanasan.
Kata kunci :
Mesin diesel, konsumsi bahan bakar, temperatur