Abstract :
Kesehatan merupakan hal yang utama bagi manusia. Keadaan fisik, mental dan sosial seseorang mempengaruhi keproduktifan dalam hidup. World Health Organization sebagai organisasi internasional di bidang kesehatan publik mengimbau seluruh negara mengembangkan jaminan kesehatan bagi penduduknya. Terkait hal tersebut di Indonesia telah didirikan suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang bertujuan untuk mewujudkan pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan atau anggota keluarganya. Pada penelitian ini akan dianalisis perbandingan logika fuzzy metode Mamdani dan Tsukamoto pada penentuan kelas BPJS Kesehatan. Metode Mamdani dan Tsukamoto adalah suatu sistem inferensi fuzzy pada logika fuzzy untuk pengambilan keputusan yang selaras dengan tujuan penelitian ini. Kedua metode tersebut memiliki perbedaan pada tahap defuzzyfikasi. Pada metode Mamdani defuzzyfikasi menggunakan metode centroid sedangkan metode Tsukamoto defuzzyfikasi menggunakan metode average. Variabel pada penelitian ini adalah kelas BPJS Kesehatan, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tanggungan, dan penghasilan. Kategori kelas BPJS Kesehatan pada penelitian ini berupa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa logika fuzzy metode Mamdani lebih optimal dibandingkan metode Tsukamoto pada penentuan kelas BPJS Kesehatan. Tingkat kesamaan hasil perhitungan dengan keadaan sebenarnya pada metode Mamdani sebesar 74% dan pada metode Tsukamoto sebesar 59%. Dengan memperhatikan hasil tersebut maka BPJS dapat menggunakan metode Mamdani untuk penentuan kelas pengguna BPJS Kesehatan.
Kata Kunci: BPJS, Mamdani, Tsukamoto