DETAIL DOCUMENT
Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Dalam Pemetaan Kerentanan Kebakaran Permukiman di Kecamatan Balikpapan Barat
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Alfin, Andi Muhammad
Subject
AC Collections. Series. Collected works 
Datestamp
2021-08-04 00:22:02 
Abstract :
Kebakaran permukiman merupakan bencana yang selalu mengancam kehidupan manusia yang tidak dapat diprediksi kapan dan dimana kebakaran akan terjadi. Bencana kebakaran permukiman di Kota Balikpapan merupakan bencana yang memiliki frekuensi kejadian tertinggi dari bencana yang lainnya yaitu sebesar 528 kejadian. Dilihat dari kondisi permukiman, daerah yang paling rentan terhadap bencana kebakaran permukiman di Kota Balikpapan yaitu kawasan permukiman Balikpapan Barat. Maka dari itu, diperlukan upaya pencegahan kebakaran agar tidak terjadi atau mencegah kecepatan penyebaran kebakaran. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengimplementasikan Fuzzy Mamdani untuk menentukan tingkat kerentanan kebakaran permukiman di Kecamatan Balikpapan Barat dan memetakannya menggunakan Software Quantum Geographic Information System. Metode Fuzzy Mamdani menggunakan aturan Fuzzy Inference System yang dimana tahapannya terdiri dari proses fuzzifikasi, inferensi, komposisi aturan, dan defuzzifikasi. Variabel input yang digunakan pada penelitian ini yaitu: kepadatan permukiman, kepadatan penduduk, persentase bangunan non permanen, persentase frekuensi kebakaran, dan jumlah kerugian ekonomi. Variabel output yang digunakan pada penelitian ini yaitu tingkat kerentanan kebakaran. Berdasarkan hasil analisis, penerapan Metode Fuzzy Mamdani dalam penentuan tingkat kerentanan kebakaran diperoleh output tingkat kerentanan kebakaran pada setiap sampel kelurahan yaitu: Kelurahan Baru Ilir merupakan kawasan kerentanan kebakaran tinggi dengan nilai kerentanan 25,9, Kelurahan Baru Tengah merupakan kawasan kerentanan kebakaran tinggi dengan nilai kerentanan 25,8, Kelurahan Baru Ulu merupakan kawasan kerentanan kebakaran tinggi dengan nilai kerentanan 25,8, pada Kelurahan Marga Sari merupakan kawasan kerentanan kebakaran sedang dengan nilai kerentanan 17,2, dan pada Kelurahan Margo Mulyo merupakan kawasan kerentanan kebakaran rendah dengan nilai kerentanan 14,3. Hasil pengujian tingkat kerentanan kebakaran menggunakan Metode Fuzzy Mamdani dengan data aktual BPBD Balikpapan menghasilkan akurasi sebesar 80%. 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan