DETAIL DOCUMENT
Skenario Pengendalian Banjir dengan Distribusi Biopori dan Sumur Resapan di Sub DAS Taman Sepinggan Baru Kota Balikpapan
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Susanti, Yuli
Subject
G Geography (General) 
Datestamp
2021-08-05 00:43:46 
Abstract :
Peningkatan lahan terbangun sebesar 8,5% dalam lima tahun terakhir di samping curah hujan tinggi dan kapasitas drainase yang belum optimal menjadikan Sub DAS Taman Sepinggan Baru sering dilanda banjir. Sebagai kawasan permukiman kepadatan tinggi, banjir berakibat pada kerugian yang besar, dengan banyaknya rumah yang terendam. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah Kota Balikpapan untuk mengatasi banjir seperti membangun kolam tampungan (bendali) dan normalisasi drainase, tetapi belum mampu mengatasi permasalahan tersebut. Pengendalian dengan rekayasa infrastruktur dinilai tidak efektif. Peningkatan daerah resapan dengan biopori dan sumur resapan dapat menjadi alternatif karena dapat dibangun pada lahan yang terbatas. Tujuan penelitian ini untuk merumuskan skenario pengendalian banjir dengan distribusi biopori dan sumur resapan di Sub DAS Taman Sepinggan Baru Kota Balikpapan dalam mengurangi debit hidrologi. Penelitian ini menggunakan empat tahapan analisis. Pertama, perhitungan limpasan permukaan untuk mengetahui debit hidrologi. Kedua, perhitungan kapasitas saluran drainase eksisting digunakan untuk mengetahui debit hidrolika. Ketiga, analisis kesesuaian lokasi lahan biopori dan sumur resapan dengan teknik overlay menggunakan weighted sum. Terakhir, perumuskan skenario optimal distribusi biopori dan sumur resapan untuk mengurangi debit hidrologi dengan perhitungan matematis. Hasil analisis menunjukkan bahwa curah hujan di Sub DAS Taman Sepinggan Baru dengan periode ulang 10 tahun adalah sebesar 177,18 mm dan memiliki debit hidrologi bervariasi antara 1,571 hingga 24,063 m3/s. Kapasitas saluran drainase eksisting tidak mampu menampung debit tersebut dan mengalami limpasan yang bervariasi antara 1,436-23,223 m3/s di setiap segmen saluran. Seluruh wilayah studi, sebesar 180,77 ha layak untuk dibangun lubang biopori dan sumur resapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario optimal distribusi lubang biopori dan sumur resapan adalah distribusi program 1 rumah 1 unit biopori dan 1 unit sumur resapan. Dengan skenario ini, kapasitas resapan kawasan akan meningkat dan mampu mengurangi debit hidrologi sebesar 0,1-4,9 %. Manfaat dari pengendalian banjir dengan analisis distribusi lubang biopori dan sumur resapan dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dengan konsep drainase ramah lingkungan (ekodrainase). 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan