Abstract :
Kehadiran wabah COVID-19 tidak hanya merugikan dari sisi kesehatan, namun
juga melemahkan berbagai sektor di Indonesia. Hampir seluruh sektor terdampak,
salah satu yang mengalami dampak serius akibat pandemi ini adalah sektor
ekonomi. Kebijakan pemerintah yang membatasi aktivitas masyarakat berimbas
pada melemahnya kegiatan bisnis yang kemudian berpengaruh pada perekonomian
Indonesia. Melemahnya ekonomi ini ditandai dengan meluasnya PHK,
meningkatnya pengangguran, hingga tingginya tingkat inflasi. Hal ini selaras
dengan banyaknya pengajuan banding atau keringanan UKT (Uang Kuliah
Tunggal) dari mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK). UKT merupakan
sebuah sistem pembayaran perkuliahan dimana biaya kuliah mahasiswa selama satu
masa studi dibagi rata per semesternya. Pihak birokrat telah memfasilitasi
mahasiswa yang ingin mengajukan keringanan UKT. Namun, proses pengajuan
tersebut masih dilakukan secara manual dan rentan terjadi human error dari panitia
penyeleksi. Dalam menganalisa pengajuan tersebut, diperlukan suatu metode yang
dapat membantu dalam memberikan keputusan apakah pengajuan tersebut layak
diterima atau tidak, salah satunya adalah metode Algoritma C5.0. Algoritma C5.0
merupakan algoritma dengan model pohon keputusan yang dapat memproses data
menjadi sebuah aturan yang bisa dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan.
Diharapkan dengan adanya sistem ini mampu membantu pihak ITK dalam
mengambil keputusan dan menentukan besaran UKT secara lebih tepat dan
objektif. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap 108 data mahasiswa ITK yang
mengajukan banding UKT, diperoleh akurasi sebesar 91% dan error sebesar 9%
pada sistem pengambilan keputusan. Sedangkan pada sistem penentu UKT
diperoleh akurasi sebesar 80% dan error sebesar 20%. Algoritma C5.0
menghasilkan pohon keputusan dengan 4 aturan klasifikasi pada sistem
pengambilan keputusan dan 21 aturan klasifikasi pada sistem penentu UKT.