Abstract :
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Kota Balikpapan. Banjir
tersebut disebabkan oleh kondisi topografi Balikpapan yang dikeliling oleh daerah
dataran cekung dan pinggir pantai. Selain itu, pembangunan wilayah yang kurang
memperhatikan optimalisasi sistem drainase. Berdasarkan fakta kejadian banjir di Kota
Balikpapan dari tahun 2015 ? 2019, kasus banjir semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Data tersebut menunjukkan dari tahun 2015 - 2019 sebanyak 33 kasus, 86 kasus, 89
kasus, 10 kasus, dan 19 kasus (Data BPBD Balikpapan, 2015-2019). Beberapa wilayah di
Kota Balikpapan memiliki tingkat bahaya yang tinggi terhadap banjir diantaranya, yaitu
lokasi Kelurahan Margo Mulyo yang sangat dekat dengan pantai dan Kelurahan Damai
memiliki daratan yang berbentuk cekung, sehingga menyebabkan seringnya terjadi banjir.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerugian dari banjir, yaitu dengan
memberikan perlindungan asuransi terhadap harta benda maupun kendaraan. Namun,
dalam pelaksanannya perusahaan asuransi harus mampu menetapkan nilai premi yang
terjangkau bagi masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengukur
nilai premi yang sesuai dengan kemampuan bayar masyarakat. Penelitian dilakukan
dengan mengambil sampel data dari survei primer kepada masyarakat di Kelurahan
Margo Mulyo dan Kelurahan Damai yang terdiri dari data besar penghasilan,
pengeluaran, dan ketinggian banjir. Melalui metode Fuzzy Tsukamoto, data sampel
diklasifikasikan menjadi kelas premi rendah, sedang, dan tinggi kemudian seluruh data
diambil nilai rata-ratanya untuk mendapatkan nilai premi yang representatif untuk Kota
Balikpapan. Berdasarkan proses tersebut, diperoleh nilai premi asuransi banjir sebesar Rp
283.216.