DETAIL DOCUMENT
OPTIMALISASI KEGIATAN PEMUATAN KENDARAAN BERMOTOR DI KAPAL KMP. SWARNA BAHTERA
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
Author
M. Jalu, Nugroho
Subject
Skripsi 
Datestamp
2024-07-31 02:12:23 
Abstract :
ABSTRAK Nugroho, M. Jalu. 2024. ?Optimalisasi Kegiatan Pemuatan Kendaraan Bermotor Di Kapal KMP. Swarna Bahtera?, Skripsi Program Diploma IV, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Wahju Wibowo, S.Sos., M. Psi., M.Mar. Pembimbing II: Indah Nurhidayati, M. SI. Peranan kapal Ferry Ro-Ro yang memuat kendaraan atau penumpang sangat penting sebagai media penghubung yang membantu perpindahan arus manusia dan barang ke berbagai wilayah, terlebih antar pulau di Indonesia. Namun pada kenyataannya di lapangan, proses pemuatan kendaraan di KMP. Swarna Bahtera masih ditemukan hal-hal yang membuat pemuatan menjadi tidak optimal. Koordinasi yang kurang baik, keterlambatan hadir kendaraan yang akan dimuat, lolosnya truk ODOL (Over Dimension/Over Loading), dan tidak diketahuinya jumlah muatan yang pasti, hal ini menyebabkan resiko kecelakaan kendaraan, kerusakan muatan, dan ruang muat menjadi tidak maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan pemuatan di kapal KMP. Swarna Bahtera dan apa saja faktor yang mempengaruhi pemuatan kendaraan bermotor di kapal KMP. Swarna Bahtera menjadi tidak optimal dan juga upaya apa saja agar pemuatan menjadi optimal. Penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Serta dilakukan triangulasi metode untuk menguji keabsahan datanya. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya beberapa hal yang tidak sesuai dengan prinsip pemuatan dan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kendaraan dan kerusakan muatan. Faktor penyebabnya adalah koordinasi yang kurang baik antar sesama kru kapal dan antara kru kapal dengan petugas darat mengenai informasi terkini mengenai jumlah muatan. Ditambah dengan kurangnya komunikasi antara perusahaan pelayaran, agen tiket, dan pengguna jasa mengenai keterlambatan kendaraan yang akan dimuat. Serta masih banyak ditemukan truk ODOL (Overload Dimension/Overload Loading). Saran dari peneliti adalah diadakan safety meeting antara kru kapal dengan petugas darat mengenai prinsip pemuatan dan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan diberlakukannya briefing sebelum pemuatan dimulai. Selain itu perlu dilakukannya komunikasi yang efektif antara perusahaan pelayaran, agen tiket, dan pengguna jasa, serta pengadaan alat timbang di pelabuhan. 
Institution Info

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang