Abstract :
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan heterogen yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah yang melebihi batas normal (hiperglikemia).Hiperglikemia yang dialami oleh pasien DM Tipe II akan menyebabkan berbagai komplikasi seperti penyakit vaskular perifer. Penyakit vaskular perifer adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang disebabkan oleh aterosklerosis. Dampak yang ditimbulkan oleh penyakit arteri perifer adalah timbul ulkus, gangren dan penyembuhan luka yang lambat akibat sirkulasi darah buruk pada ekstremitas bawah. Jika tidak ditangani dengan baik penyakit ini dapat menimbulkan banyak komplikasi seperti penyakit arteri perifer (PAP) yang ditandai dengan penurunan Ankle Brachial Index (ABI) .
Desainpenelitianinimenggunakanmetodekuantitatifdengandesign quasy eskperiment two grou
p pretest-post test designVariabelindependentlatihan Active Lower ROMdengan populasi 50lansiadengansampel30 lansia menggunakantekniksamplingnonprobabilitysamplingdenganjenispurposivesampling.Pengumpulandatamenggunakan lembar observasi dan alat spyigmomanometer dengan uji statistik Spearman Rank. Menggunakan Uji paired T-test
Dari Hasil Uji StatistikMenggunakan Uji Independen t-test Kolompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah dilakukan latihan Active Lower ROM,Hasil uji independent T-Test didapatkan nilai p value = 0.000 < ? (0,05) sehingga di artikan bahwa ada pengaruh latihan Active Lower ROM terhadap nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada lansia penderita diabetes mellitus type 2 .
Berdasarkan hasil uraian diatas saran bagi tenaga kesehatan agar memberikan kegiatan pendidikan kesehatan khususnya pada pasien Diabetes mellitus tentang manfaat latihan Active Lower ROM dalam meningkatkan aliran darah ,sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam memberikan informasi yang akurat dan pengobatan non farmakologi.