DETAIL DOCUMENT
Formulasi nanoemulsi minyak atsiri daun sapu-sapu (baeckea frutescens L.) sebagai antibakteri terhadap staphylococcus aureus dan escherichia coli
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bangka Belitung
Author
Ongki Ardila, (NIM.1062011004)
Subject
QD Chemistry 
Datestamp
2024-09-20 03:27:21 
Abstract :
Tumbuhan sapu-sapu (Baeckea frutescens L.) merupakah tumbuhan yang tersebar luas di Bangka Belitung yang dapat menghasilkan minyak atsiri. Minyak atsiri daun sapu-sapu memiliki senyawa metabolit sekunder antara lain ?-pinene, ?-pinene, 1,8 cineol dan ?-terpineol. Minyak atsiri daun sapu-sapu dikembangkan dalam bentuk sediaan nanoemulsi sebagai upaya meningkatkan penetrasi senyawa antibakteri karena sediaan dalam bentuk nanoemulsi memiliki kestabilan yang tinggi, luas permukaan yang besar dan memiliki ukuran partikel yang kecil. Nanoemulsi merupakan sistem emulsi transparan yang distabilkan oleh lapisan film dari surfaktan dan kosurfaktan dengan ukuran partikel sebesar 5-200 nm. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik sediaan nanoemulsi minyak atsiri daun sapu-sapu dan menentukan aktivitas antibakteri sediaan nanoemulsi minyak atsiri daun sapu-sapu terhadap bakteri Staphylococcu aureus dan Eschericia coli. Pembuatan nanoemulsi dilakukan dalam 3 formula dengan variasi konsentrasi minyak atsiri pada masing-masing formula yaitu 1%, 2%, dan 3% dengan menggunakan homogenizer pada kecepatan 6000 rpm selama 30 menit. Karaterisasi dan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, uji stabilitas fisik, serta uji penentuan ukuran partikel dan uji aktivitas antibakteri sediaan nanoemulsi dengan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukan formulasi nanoemulsi minyak atsiri daun sapu-sapu formula 1, 2, dan 3 memiliki ukuran partikel 10,2 nm, 10,8 nm, dan 40,0 nm, berwarna kuning jernih, semi kental, dan beraroma khas minyak atsiri daun sapu-sapu. Ketiga formula sediaan nanoemulsi memiliki kestabilan fisik yang baik ditandai dengan tidak adanya pengendapan, pemisahan fase, kekeruhan, tidak terjadi penguapan, dan memiliki nilai pH yang baik untuk kulit. Kekuatan aktivitas antibakteri sediaan nanoemulsi minyak atsiri daun sapu-sapu terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli masuk dalam kategori lemah hingga sedang. 
Institution Info

Universitas Bangka Belitung