Abstract :
Ubi kayu adalah salah satu komoditas hortikultura yang banyak
dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur. Dengan Jumlah produksi ubi kayu
yang cukup banyak sangat mendukung berkembangnya beberapa UMKM salah
satunya UMKM Sekuntum yang melakukan pengolahan ubi kayu sebagai bahan
baku keripik singkong. Produk olahan keripik singkong menjadi sumber tambahan
pendapatan. Pengembangan nilai tambah dari produk tersebut masih luput dari
perhatian. Potensi pasar dan peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2021. Bertujuan untuk
mengetahui pendapatan,nilai tambah dan kelayakan usaha olahan keripik
singkong di UMKM Sekuntum Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data
dengan teknik angket / kuesioner dan teknik wawancara. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus total biaya
produksi, pendapatan, penerimaan dan nilai tambah. Sementara untuk menghitung
kelayakan usaha rumus yang digunakan adalah Revenue Per Cost Ratio (R/C
Rasio).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata produksi satu kali proses
produksi keripik singkong adalah sebanyak 215 Kg. Penerimaan yang diperoleh
UMKM Sekuntum sebesar Rp. 6.450.000. Sedangkan Nilai tambah yang
dihasilkan oleh UMKM Sekuntum sebesar Rp.3.300 (26 ). Persentase tingkat
keuntungan adalah yang tertinggi dari nilai tambah yaitu 64% (2.100) dan imbalan
tenaga kerja mencapai 36% (1.200). Adapun berdasarkan R/C Rasio sebesar 1,42
sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha olahan keripik singkong di UMKM
Sekuntum di Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur layak di usahakan
karena nilai R/C lebih dari 1.