LANGUAGE SHIFTING IN YOUNG GENERATION at RERIU, BAGIK PAYUNG 2018-2019
Total View This Week2
Total View This Week2
Institusion
Universitas Gunung Rinjani
Author
Akhiruddin, Lalu Rosiadi
Subject
Pendidikan Bahasa Inggris
Datestamp
2020-08-07 07:26:52
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pergeseran bahasa sasak halus di generasi muda bangsawan yang ada di dusun reriu,Bagik Payung yang menjadi bahasa percakapaan sehari hari, yang di mana bahasa sasak halus di generasi muda sudah jarang di gunakan di karnakan bahasa Sasak Alus di pandang sudah ketinggalan zaman oleh penggunanya. Penelitian ini menjelaskan tentang faktor faktor yang mempengaruhi pergegeseran sasakalus yang terjadi di generasi muda bangsawan dan bagaimana penyelamatan bahasa yang mengalami pergeseran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif. Data di kumpulkan melalui observasi ,interview, dan dukumentasi di lapangan. Bedasarkan hasil data di temukan hasil data sebgai berikut: Subjective attitudes dan institutional suports. Factor Subjective attitude (a) keterbatasan penggunaan bahsa sasak halus yang di mana sasak halus hanya di gunakan di lingkungan keluarga dan orang orang yang lebih tua di luar itu tidak di gunakan (b) generasi muda malu menggunakan bahasa sasak halus (c) sosialisasi yang kurang dari keluarga (d). interaksi dengan teman. Dan factor institutional suports sebagai berikut: (a) pengaruh dunia pendidikan (b) faktor sosial media (c) factor lingkungan luar. Cara mengatasi pergeseran bahasa pada generasi muda. Kita dapat menggunakan bahasa lokal (sasak alus) untuk menjadi pengajaran bahasa untuk belajar, alternatif kedua, pengajaran bahasa menggunakan pendekatan komunikatif. Dalam satu atau kedua cara, lingkungan baru untuk penggunaan bahasa lokal dihasilkan sebagai pelengkap atau pengganti untuk penggunaan bahasa lokal di lingkungan keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pergeseran bahasa sasak halus di generasi muda bangsawan yang ada di dusun reriu,Bagik Payung yang menjadi bahasa percakapaan sehari hari, yang di mana bahasa sasak halus di generasi muda sudah jarang di gunakan di karnakan bahasa Sasak Alus di pandang sudah ketinggalan zaman oleh penggunanya. Penelitian ini menjelaskan tentang faktor faktor yang mempengaruhi pergegeseran sasakalus yang terjadi di generasi muda bangsawan dan bagaimana penyelamatan bahasa yang mengalami pergeseran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif. Data di kumpulkan melalui observasi ,interview, dan dukumentasi di lapangan. Bedasarkan hasil data di temukan hasil data sebgai berikut: Subjective attitudes dan institutional suports. Factor Subjective attitude (a) keterbatasan penggunaan bahsa sasak halus yang di mana sasak halus hanya di gunakan di lingkungan keluarga dan orang orang yang lebih tua di luar itu tidak di gunakan (b) generasi muda malu menggunakan bahasa sasak halus (c) sosialisasi yang kurang dari keluarga (d). interaksi dengan teman. Dan factor institutional suports sebagai berikut: (a) pengaruh dunia pendidikan (b) faktor sosial media (c) factor lingkungan luar. Cara mengatasi pergeseran bahasa pada generasi muda. Kita dapat menggunakan bahasa lokal (sasak alus) untuk menjadi pengajaran bahasa untuk belajar, alternatif kedua, pengajaran bahasa menggunakan pendekatan komunikatif. Dalam satu atau kedua cara, lingkungan baru untuk penggunaan bahasa lokal dihasilkan sebagai pelengkap atau pengganti untuk penggunaan bahasa lokal di lingkungan keluarga.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
