Abstract :
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi sehingga dapat
merusak bangunan dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi global, dan
fenomena ini sering terjadi di Kabupaten Melawi. Dalam upaya untuk mengetahui
dampak dari bencana banjir di Kabupaten Melawi, maka diperlukan informasi
mengenai wilayah yang rentan terhadap banjir, dengan cara pemetaan geospasial
untuk meminimalkan banjir yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan
kerawanan banjir dengan cara menentukan klasifikasi kelas tingkat kerawanan
banjir di Kabupaten Melawi. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif
dengan data yang digunakan adalah 6 parameter yaitu kemiringan lahan, ketinggian
lahan, penggunaan lahan, jenis tanah, curah hujan dan buffer sungai. Overlay
dilakukan terhadap 6 parameter yang digunakan untuk membuat peta zonasi
kawasan rawan banjir. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa untuk wilayah
Kabupaten Melawi yang tingkat kerawanan banjirnya sangat tinggi memiliki luas
218,945.57 ha (22,25%), daerah tingkat kerawanan banjirnya tinggi memiliki luas
276,835.25 ha (28,14%), daerah yang memiliki kerawanan banjir sedang
210,192.81 ha (21,36%), daerah kerawanan banjir rendah memiliki luas 203,910.97
ha (20,72%), dan daerah dengan tingkat kerawanan banjir sangat rendah memiliki
luas 74,046.72 ha (7,53%). Daerah dengan tingkat kerawanan banjir sangat tinggi
terhadap banjir di Kabupaten Melawi terdapat pada Kecamatan Ella Hilir
(55,961.23 ha), Kecamatan Menukung (44,627.05 ha), dan Kecamatan Sokan
(42,359.33 ha). Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa secara umum
kawasan Kabupaten Melawi adalah kawasan yang tingkat rawan banjirnya tinggi,
sehingga perlu dilakukan tindakan seperti penanggulangan banjir dan pencegahan
terhadap risiko banjir.
Kata Kunci: ArcGIS, Kabupaten Melawi, Overlay, Pemetaan Kawasan Banjir. / Flooding is one of the most fruquent natural distasters that can damage building
and cause global economic losse. This phenomenon often occurs in Melawi
Regency. Information about areas prone to flooding is needed through geospatial
mapping to minimize the occurrence of floods. This study aims to map flood
vulnerability by classifying flood hazard levels in Melawi Regency. The method
used is quantitative analysis with data from 6 parameters: land slope, land
elevation, land use, soil type, rainfall, and river buffer. An overlay was performed
on these 6 parameters to create a flood-prone area zoning map. Based on the
analysis, it was found that areas with very high flood vulnerability in Melawi
Regency cover 218,945.57 ha (22.25%), areas with high flood vulnerability in cover
276,835.25 ha (28.14%), areas with moderate flood vulnerability cover 210,192.81
ha (21.36%), areas with low flood vulnerability cover 203,910.97 ha (20.72%), and
areas with very low flood vulnerability cover 74,046.72 ha (7.53%). Areas with a
very high flood vulnerability in Melawi Regency are found in the Districts of Ella
Hilir (55,961.23 ha), Menukung District (44,627.05 ha), and Sokan District
(42,359.33 ha). From these results, it can be said that the Melawi Regency area is
generally an area with a high level of flood proneness, so it is necessary to take
actions such as flood management and prevention of flood risks.
Keywords: ArcGis, Melawi Regency, Overlay, Flood-Prone Area Mapping.