Abstract :
Hampir seluruh rumah dan gedung atau bangunan-bangunan lainnya terbuat dari
beton karena beton sendiri memiliki banyak keunggulan dari bahan bangunan
lainnya salah satunya keunggulannya adalah mudah dibentuk, bisa menahan beban
berat, kuat terhadap suhu tinggi, biaya pemeliharan sangat ekonomis dan banyak
lagi kelebihannya. Namun banyak juga bangunan dan gedung-gedung yang
dinding, kolom, dan baloknya retak akibat kelebihan beban yang dipikul oleh balok
ataupun kolom tersebut. Untuk solusi dari masalah tersebut haruslah dibuat beton
yang lebih kuat dan bermutu tinggi. Bisa juga dengan menambahkan bahan-bahan
variabel tambah seperti serat, zat kimia dan bahan tambah lainnya. Oleh karena itu
penelitian ini membuat penambahan variabel yakni untuk meningkatkan kuat tarik
belah pada beton. Penelitian ini menggunakan bahan tambah variabel pencampuran
beton yaitu serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus dan serat seng untuk
mengganti agregat kasar. Persentase variasi serbuk keramik adalah 0%, 25%, 30%,
dan 35% sebagai pengganti agregat halus. Sedangkan persentase serat seng adalah
0% 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1%, dan 1,5% sebagai pengganti agregat halus. Dalam
penelitian ini serbuk keramik sangat signifikan untuk meningkatkan kuat tarik belah
beton pada saat sampel diuji kuat tarik belah. Namun dalam pencampuran serat seng
rata-rata kuat tarik belah saat sampel diuji menurun. Dari hasil analisis data
pengujian sampel didapat nilai kuat tarik balah rata-rata yang diperoleh pada
persentase serbuk keramik 0%, 25%, 30%, 35% diperoleh nilai rata-rata kuat tarik
belah beton saat diuji adalah 2,3 MPa, 3,16 MPa, 1,93 MPa, 1,93 MPa pada
pengujian umur 28 hari. Sedangakan pada persentase variabel campuran serat seng
0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1%, 1,5% dan penetapan varian serbuk keramik 25%
didapat nillai rata-rata kuat tarik belah 1,86 MPa, 1,73 MPa, 1,7 MPa, 1,73 MPa,
1,83 MPa, 2 MPa pada pengujian umur 28 hari./ Almost all houses and buildings or other buildings are made of concrete because
concrete itself has many advantages over other building materials, one of which is
that it is easy to form, can withstand heavy loads, is strong against high
temperatures, very economical maintenance costs and many other advantages.
Therefore, this study made the addition of a variable, namely to increase the split
tensile strength of the concrete. This study uses a variable-added concrete mix,
namely ceramic powder as a substitute for fine aggregate and zinc fiber to replace
coarse aggregate. The percentage variation of ceramic powder is 0%, 25%, 30%,
and 35% as a substitute for fine aggregate. While the percentage of zinc fiber is 0%
0.25%, 0.5%, 0.75%, 1%, and 1.5% as a substitute for fine aggregate. In this study,
ceramic powder was very significant for increasing the split tensile strength of
concrete when the sample was tested for split tensile strength. However, in the
mixing of zinc fibers the average split tensile strength when the sample was tested
decreased. From the results of the analysis of the sample test data, the average
tensile strength value obtained at the percentage of ceramic powder 0%, 25%, 30%,
35% obtained the average value of the split tensile strength of concrete when tested
was 2,3 MPa, 3, 16 MPa, 1.93 MPa, 1.93 MPa at 28 days of age testing. While the
variable percentage of zinc fiber mixture 0%, 0.25%, 0.5%, 0.75%, 1%, 1.5% and
the determination of the ceramic powder variant of 25%, the average value of split
tensile strength is 1.86 MPa, 1.73 MPa, 1.7 MPa, 1.73 MPa, 1.83 MPa, 2 MPa at
28 days of age testing.