Abstract :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintuni Papua Bara
merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang kegiatannyamenghasilkan berbagai limbah medis padat dan limbah medis cair. Selainitu, kurangnya kesadaran masyarakat dan pasien dalam hal kebersihan
juga menambah sulitnya pengelolaan Limbah dirumah sakit. RSUD BintunPapua Barat dapat menghasilkan limbah padat medis sebesar 3 kg ?562
kg perhari. Lama penyimpanan limbah medis padat yang dihasilkanoleh fasilitas kesehatan RSUD Bintuni Papua Barat lebih dari 48 jam danpemusnahannya di incinerator kurang lebih 2 kali/minggu, dapat pula1
kali/bulan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor yangberhubungan dengan perilaku tenaga kesehatan dalam penanganan
limbah medis di RSUD Bintuni Papua Barat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain
cross sectional study. Populasi berjumlah 141 orang yang merupakantenaga kesehatan RSUD Bintuni Papua Barat. Sampel berjumlah 104 orang
yang diperoleh dari hasil perhitungan penentuan sampel (Slovin). Datadikumpulkan melalui penyebaran kuesioner lalu dianalisis dengan uj
staistik chi-square.
Hasil dalam penelitian ini menemukan adanya hubungan antara
pengetahuan terhadap perilaku tenaga kesehatan dalam penangananlimbah medis, adanya hubungan sikap terhadap perilaku tenaga kesehatan
dalam penanganan limbah medis, Tidak adanya hubungan antaralingkungan sosial, ketersediaan sarana dan kepatuhan penggunaan APDterhadap perilaku tenaga kesehatan dalam penanganan limbah medis di
RSUD Bintuni Papua Barat Tahun 2024.
Para tenaga kesehatan hendaknya konsisten dalam penanganan
limbah medis di RSUD Bintuni Papua Barat yang dapat memberikandampak negatif pada kesehatan pasien jika tidak tertangani dengan baik.Daftar Pustaka: 54 (2017-2023)