Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pijat
bayi dan pijat ibu hamil pada masyarakat etnik Jawa di Desa Patila
Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Penentuan
informan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh informan
sebanyak 7 orang. Pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan
observasi. Keabsahan data dilakukan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik. Analisis data menggunakan content analysis.
Pijat bayi dan pijat ibu hamil pada masyarakat etnik Jawa di Desa
Patila sudah menjadi salah satu tradisi yang dilakukan turun-temurun,
masyarakat juga mengetahui bahwa bayi dapat dipijat sejak lahir,dan
masyarakat di Desa Patila mempercayai bahwa dengan emijatkan bayi dan
ibu hamil di dukun pijat bukan hanya berpengaruh dengan kesehatan tetapi
masyarakat etnik jawa Desa Patila mempercayai bahwa dengan melakukan
pijat di dudkun pijat dapat menghilangkan sawa, sial atau naas, yang
digunakan untuk memijat biasanya masih menggunakan bahan-bahan
alami seperti bedak dingin yang terbuat dari tepung beras, kencur dan
temulawak hitam, dan pijat dilakukan dengan memijat seluh tubuh dimualai
dengan memijat punggung kaki hingga kepala.
Menurut masyarakat etnik Jawa di Desa Patila bahwa pijat adalah
sentuhan yang sangat bermanfaat bagi Kesehatan, masyarakat melakukan
pijat bayi karena bermanfaat agar bayi sehat, badannya terasa nyaman,
tidur lebih nyenyak, membuat bayi semakin tenang, otot-ototnya jadi lebih
kencang, dan Sebagian besar masyarakat telah mengetahui bahwa bayi
yang demam tinggi tidak di anjurkan untuk dipijatkan, masyarakat etnik jawa di Desa Patila lebih memilih alternatif pijat dibandingkan ke baby spa atau
massege pregnant karena biayanya yang jauh lebih murah.
Kesimpulan dan saran yaitu dengan melihat realitas dalam
masyarakat yang masih memegang kuat terhadap tradisi kebudayaanya,
dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
wawasan tentang pijat bayi dan pijat ibu hamil, sehingga tetap dapat
mempertahankan kebudayaan tetapi juga di barengi dengan ilmu, terutama
lebih menggali ilmu tentang Kesehatan agar pijat dapat dilakukan sesuai
standar operasional prosedur mengenai pijat ibu hamil. Ibu diharapkan
memijatkan bayinya ke tenaga kesehatan untuk mengetahui anatomi
fisiologi pemijatan yang benar atau dukun yang terampil dan semoga nanti
dukun pijat atau paraji mendapatkan pelatihan dari tenaga kesehatan
tentang pijat bayi yang benar dan tidak membahayakan bayi dan ibu hamil.