DETAIL DOCUMENT
GAMBARAN PERILAKU PIJAT BAYI DAN PIJAT IBU HAMIL PADA MASYARAKAT ETNIK JAWA DI DESA PATILA KECAMATAN TANA LILI KABUPATEN LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
LEVIA, YAYANG
Subject
RA Public aspects of medicine 
Datestamp
2024-12-16 06:38:22 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pijat bayi dan pijat ibu hamil pada masyarakat etnik Jawa di Desa Patila Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh informan sebanyak 7 orang. Pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan observasi. Keabsahan data dilakukan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan content analysis. Pijat bayi dan pijat ibu hamil pada masyarakat etnik Jawa di Desa Patila sudah menjadi salah satu tradisi yang dilakukan turun-temurun, masyarakat juga mengetahui bahwa bayi dapat dipijat sejak lahir,dan masyarakat di Desa Patila mempercayai bahwa dengan emijatkan bayi dan ibu hamil di dukun pijat bukan hanya berpengaruh dengan kesehatan tetapi masyarakat etnik jawa Desa Patila mempercayai bahwa dengan melakukan pijat di dudkun pijat dapat menghilangkan sawa, sial atau naas, yang digunakan untuk memijat biasanya masih menggunakan bahan-bahan alami seperti bedak dingin yang terbuat dari tepung beras, kencur dan temulawak hitam, dan pijat dilakukan dengan memijat seluh tubuh dimualai dengan memijat punggung kaki hingga kepala. Menurut masyarakat etnik Jawa di Desa Patila bahwa pijat adalah sentuhan yang sangat bermanfaat bagi Kesehatan, masyarakat melakukan pijat bayi karena bermanfaat agar bayi sehat, badannya terasa nyaman, tidur lebih nyenyak, membuat bayi semakin tenang, otot-ototnya jadi lebih kencang, dan Sebagian besar masyarakat telah mengetahui bahwa bayi yang demam tinggi tidak di anjurkan untuk dipijatkan, masyarakat etnik jawa di Desa Patila lebih memilih alternatif pijat dibandingkan ke baby spa atau massege pregnant karena biayanya yang jauh lebih murah. Kesimpulan dan saran yaitu dengan melihat realitas dalam masyarakat yang masih memegang kuat terhadap tradisi kebudayaanya, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan tentang pijat bayi dan pijat ibu hamil, sehingga tetap dapat mempertahankan kebudayaan tetapi juga di barengi dengan ilmu, terutama lebih menggali ilmu tentang Kesehatan agar pijat dapat dilakukan sesuai standar operasional prosedur mengenai pijat ibu hamil. Ibu diharapkan memijatkan bayinya ke tenaga kesehatan untuk mengetahui anatomi fisiologi pemijatan yang benar atau dukun yang terampil dan semoga nanti dukun pijat atau paraji mendapatkan pelatihan dari tenaga kesehatan tentang pijat bayi yang benar dan tidak membahayakan bayi dan ibu hamil. 
Institution Info

Universitas Muslim Indonesia