Abstract :
Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi
kejadian dermatitis kontak di kalangan petani sayur Desa Patongloan,
Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Desa ini dikenal sebagai contoh
sukses dalam pertanian sayuran, namun penggunaan pestisida
menimbulkan risiko kesehatan bagi petani, seperti gejala dermatitis kontak
yang dialami oleh beberapa petani, termasuk Pak ND. Dalam penelitian
ini, dilakukan analisis terhadap hubungan antara usia petani, jenis
kelamin, masa kerja, lama bekerja, penggunaan alat pelindung diri (APD),
dan personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
Cross Sectional Study dan melibatkan 77 petani sayur sebagai sampel.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
bagi para petani, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait dalam upaya
pencegahan dan penanganan dermatitis kontak serta meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja di sektor pertanian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara usia petani atau jenis kelamin dengan kejadian dermatitis
kontak. Meskipun terdapat perbedaan dalam kejadian dermatitis kontak di
antara kelompok usia dan jenis kelamin, faktor-faktor tersebut bukanlah
penentu utama. Namun, ditemukan bahwa lama bekerja memiliki
hubungan signifikan dengan kejadian dermatitis kontak, menunjukkan
bahwa semakin lama seseorang bekerja sebagai petani, semakin tinggi
risiko mengalami dermatitis kontak. Penggunaan APD dan personal
hygiene juga terbukti memiliki hubungan signifikan dengan kejadian
dermatitis kontak, di mana penggunaan APD yang baik dan menjaga
personal hygiene dengan baik dapat mengurangi risiko terjadinya
dermatitis kontak di kalangan petani sayur Desa Patongloan.