Abstract :
Dilaporkan oleh World Health Organization (WHO) di dalam Global
Tuberculosis Report 2017 bahwa sebanyak 6,1 juta kasus baru TBC
ditemukan pada Tahun 2015. Pada tahun berikutnya, sebanyak 6,3 juta
kasus baru TBC dilaporkan terjadi di Tahun 2016. Besarnya kasus baru
TBC Tahun 2014-2015 menunjukkan terjadi peningkatan kasus TBC.
Sebagian besar kematian akibat TBC dapat dicegah sejak dini dengan
diagnosis dan pengobatan yang tepat. Namun masih terdapat banyak
kesenjangan dalam deteksi dan pengobatan TBC. Negara India, Indonesia,
dan China merupakan Negara dengan Kejadian Tuberkulosis terbanyak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait hubungan
Psikososial, Spiritual, Ekonomi dan Riwayat Kontak terhadap kejadian TBC
upaya pencegahan penularan penyakit TBC.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
cross-sectional. Pendekatan cross-sectional adalah metode penelitian di
mana pengukuran atau observasi dilakukan pada satu waktu tertentu tanpa
melibatkan intervensi atau pengamatan yang berkelanjutan terhadap
subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan rumus slovin. populasi penelitian yaitu seluruh
pasien yang berobat di poli penyakit dalam di Rumah Sakit Mega Buana
Kota Palopo Tahun 2024 sebanyak 71 dengan jumlah sampel 60
responden. Data diperoleh dengan melihat data dirumah sakit dan dengan
menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
Univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
Psikososial dengan Kejadian TBC, ?-value=0,778. Tidak ada hubungan
Spiritual dengan Kejadian TBC, ?-value =0,394. Ada Hubungan Status
Ekonomi dengan Kejadian TBC ?-value =0,000. Ada hubungan riwayat
kontak dengan Kejadian TBC di RS Mega Buana Kota Palopo tahun 2024,
?-value =0,000.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini ada dua variabel yang
berhubungan, yaitu status ekonomi dan Riwayat kontak terhadap
kejadianTBC karena mempunyai ?-value =0,000 yang berarti ?<0,05 yang
xv
menandakan ada hubungan. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu
kepada pihak RS agar melakukan studi longitudinal untuk melacak
perkembangan TB dari segi psikososial, kontak awal hingga manifestasi
klinis dapat memberikan wawasan tentang faktor risiko dan perjalanan
penyakit, Kepada tenaga medis untuk tidak berfokus hanya pada
pengobatan tetapi juga pada aspek spiritual penderita untuk mencegah
kejadian drop out, Harap bekerja sama dengan LSM atau organisasi nonpemerintah
yang fokus pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
untuk memperluas jangkauan layanan dan dukungan kepada penderita
TBC, Harap memeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang pernah
melakukan kontak langsung terhadap orang Kejadian TBC .