Abstract :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kondisi
perekonomian dan mengetahui ketimpangan pendapatan antara Provinsi Jambi
dan Provinsi Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan tipologi klassen yaitu merupakan sebuah
metode analisis guna mengetahui gambaran tentang pola dan struktur
pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Kemudian menggunakan indeks
entrophi theil yaitu merupakan sebuah metode analisis guna mengetahui besarnya
ketimpangan yang terjadi di masing-masing daerah. Hasil estimasi dari tipologi
klassen pada Provinsi Bengkulu, daerah kategori maju yaitu Kota Bengkulu dan
Bengkulu Utara. Kategori maju tapi tertekan yaitu Rejang Lebong. Kategori
berkembang cepat yaitu Daerah Muko-Muko, Bengkulu Selatan, dan Kepahiang.
Kategori relative rendah yaitu Seluma dan Bengkulu Tengah. Sedangkan pada
Provinsi Jambi, daerah maju yaitu Kota Jambi, Sungai Penuh, dan Batang Hari.
Kategori maju tapi tertekan yaitu daerah Tanjung Jabung Timur, Sarolangun dan
Muaro Jambi. Kategori berkembang cepat yaitu daerah Tanjung Jabung Barat,
Tebo, Kerinci dan Merangin. Kategori relative rendah yaitu daerah Bungo.
Kemudian pada indeks entrophi theil pada Provinsi Bengkulu tidak terjadi
ketimpangan pendapatan yang tinggi. Hampir setiap daerah di Provinsi Bengkulu
mengalami pemerataan ketimpangan pendapatan. Sedangkan pada Provinsi Jambi
mengalami ketimpangan yang relative tinggi pertama di daerah Sungai Penuh,
kemudian disusul tertinggi kedua oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan
tertinggi ketiga diduduki oleh Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Kata Kunci: Ketimpangan pendapatan, Tipologi Klassen dan Indeks Entrophi
Theil.
ABSTRACT
The purpose of this study was to compare economic conditions and
determine income inequality between Jambi and Bengkulu provinces. The
research method used is a quantitative method. The data used in this research is
secondary. This research was conducted using the Klassen typology, which is an
analytical method to find out the description of the pattern and structure of
economic growth in each region. Then using the theil entrophy index, which is an
analytical method to find out the magnitude of inequality that occurs in each
region. Estimation results from the classen typology in Bengkulu Province, the
developed category areas are Bengkulu City and North Bengkulu. The advanced
but depressed category is Rejang Lebong. The fast growing categories are the
Muko-Muko, South Bengkulu, and Kepahiang Regions. The relatively low
categories are Seluma and Central Bengkulu. Meanwhile, in Jambi Province, the
developed regions are Jambi City, Full River, and Batang Hari. The advanced but
depressed categories are the East Tanjung Jabung, Sarolangun and Muaro Jambi
areas. The fast growing categories are the Tanjung Jabung Barat, Tebo, Kerinci
and Merangin areas. The relatively low category is the Bungo area. Then on the
theil entrophy index in Bengkulu Province there is no high income inequality.
Almost every region in Bengkulu Province experiences equal distribution of
income inequality. Whereas Jambi Province experienced relatively high
inequality, first in the Sungaipuh area, then followed by the second highest by
East Tanjung Jabung Regency, and the third highest was occupied by West
Tanjung Jabung Regency.
Keywords: Income inequality, Klassen Typology and Theil's Entrophy Index