Abstract :
Salah satu cara untuk menyelesaikan suatu proyek pembangunan yaitu dengan kerja
lembur. Kerja lembur diadakan karena untuk mengejar target volume pekerjaan
yang sudah disyaratkan atau mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan agar
kontraktor pelaksana tidak mengalami kerugian akibat denda keterlambatan
proyek. Kerja lembur yang akan dilakukan pada pembangunan Rumah Sakit Sinar
Kasih Tentena di Anduru dilakukan selama 4 jam mulai dari jam 18.00 WITA
sampai 22.00 WITA. Dengan adanya pekerjaan lembur maka biaya pekerjaan
konstruksi akan bertambah karena upah tenaga kerja dibayar tidak perhari orang
kerja tetapi per jam. Agar pekrjaan lembur bisa maksimal sesuai dengan harapan
maka harus dipersiapkan materil, peralatan dan kelengkapan kerja. Target volume
pekerjaan juga harus dapat dikejar oleh pekerja karenadari volume pekerjaan
tersebut dapat dilihat pemasukan kontraktor. Apabila tenaga kerja yang digunakan
untuk lembur tidak sesuai dengan volume yang didapatkan maka kontraktor akan
mengalami kerugian yangcukup besar karena biaya yang dikeluarkan untuk upah
lembur tidak sesuai dengan pemasukan dari volume pekerjaan yang dicapai. Untuk
menjaga arus keuangan keluar dan masuk kontraktor dapat mengatur kas anggaran
dengan menggunakan diagram cash flow. Tujuan dari penelitian ini yaitu
menghitung besarnya penambahan biaya akibat pekerjaan lembur, dan menghitung
nilai NPV (net present value) sebelum kerja lembur dan setelah kerja lembur. Hasil
analisis menunjukkan bahwa penambahan biaya pekerja sebesar Rp. 31.065.000,
biaya sewa alat sebesar Rp. 14.249.750, biaya trasnportasi dan mobilisasi sebesar
Rp. 13.675.000, dan nilai NPV sebelum lembur sebesar Rp. 346.781.142 dan NPV
setelah lembur sebesar Rp. 293.528.248. Aadanya lembur maka kontraktor
mengalami kerugian sebesar Rp. 53.252.894.