Abstract :
Banjir akibat luapan sungai Poso tanggal 30 April 2020 mengakibatkan sebagian
rumah penduduk di pinggir sungai Poso dengan ketinggian air 0,5 sampai 1 m di
Kelurahan Watuawu, Sayo, Ranononco dan Bonelanto. Untuk mengetahui
besarnya tinggi banjir sungai Poso maka perlu dilakukan analisis tinggi muka banjir
sungai Poso. Pengukuran debit banjir rencana dalam SK SNI M-18-1989-F
menggunakan metode Der Weduwen, metode Haspers, dan metode Rasional. Dari
hasil analisis menggunakan ketiga metode tersebut menunjukkan bahwa besarnya
curah hujan rencana yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS) Poso untuk periode
ulang 2 tahun 375,08 mm, periode ulang 5 tahun 481,85 mm, periode ulang 10
tahun 549,23 mm, periode ulang 20 tahun 631,46 mm, periode ulang 50 tahun
691,02 mm, dan periode ulang 100 tahun 749,26 mm. Besarnya debit banjir rencana
yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS) berbeda-beda besarannya untuk ketiga
metode yang dipergunakan, perbedaannya cukup besar sehingga diambil rata-rata
dari ketiga metode tersebut, untuk periode ulang 2 tahun 2.184,73 mm, periode
ulang 5 tahun 3.049,89 mm, periode ulang 10 tahun 3.612,68 mm, periode ulang 25
tahun 4.318,76 mm, periode ulang 50 tahun 4.876,32 mm, dan periode ulang 100
tahun 5.385,71 mm.