Abstract :
Latar belakang: Obesitas merupakan salah satu permasalahan kesehatan bagi masyarakat di Indonesia. Penyakit ini memicu berbagai komplikasi, salah satu komplikasi yang ditimbulkan yakni penurunan fungsi ginjal. Kadar kreatinin serum menjadi parameter fungsi ginjal pada penelitian ini. Latihan fisik diduga dapat memperbaiki komplikasi obesitas.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh intensitas latihan fisik aerobik terhadap kadar kreatinin serum pada tikus putih (Rattus norvegicus) model obesitas.
Metode: Penelitian ini menggunakan true experimental dengan desain pre ? posttest control group. Desain melibatkan 30 ekor tikus Wistar jantan (Rattus norvegicus) yang terbagi dalam 5 kelompok (K1, K2, P1, P2, dan P3) yang secara berurutan merupakan kelompok kontrol sehat, kontrol obesitas, dan perlakuan dengan intensitas ringan, sedang, dan berat. Pengukuran kadar kreatinin serum menggunakan sampel darah yang diambil melalui retro orbital dengan metode Jaffe. Analisis data menggunakan uji Paired T Test pada masing ? masing kelompok dilanjutkan dengan uji Kruskall-Wallis untuk membandingkan perubahan antar kelompok.
Hasil: Hasil Paired T Test memperlihatkan adanya perubahan masing ? masing kelompok yang signifikan dengan p<0,001. Pada pengujian Kruskall Wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan kadar kreatinin serum antar kelompok tikus yang diberikan intervensi latihan fisik (p<0,001).
Kesimpulan: Intensitas latihan fisik aerobik berpengaruh signifikan terhadap kadar kreatinin serum pada tikus Wistar (Rattus norvegicus). Latihan fisik aerobik dapat menurunkan kadar kreatinin serum, bahkan pada intensitas sedang dan berat kadar kreatinin serum menurun sampai dengan normal.