Abstract :
Sungai memberikan peranan yang sangat besar bagi perkembangan peradaban
manusia di seluruh dunia, antara lain sebagai sumber air minum untuk kebutuhan
utama bagi kehidupan manusia, irigasi untuk kebutuhan pertanian, kebutuhan
industri, sarana transportasi dan objek wisata.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusiapun bertambah dan
sungai dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik yang umumnya
disebut Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Kepadatan penduduk menjadikan kebutuhan akan listrik semakin meningkat,
sehingga dibutuhkan pembangkit tenaga listrik baru. Dari hasil perhitungan, daya
yang dihasilkan air terjun Lematang, Pagaralam dan Bedegung, Tanjung Enim dapat
dijadikan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik yang baru.
Dasar perhitungan daya yang mungkin dihasilkan adalah dengan menentukan
besarnya debit yang akan terjadi sesuai dengan periode ulang perencanaan. Debit
banjir itu dihitung berdasarkan parameter, antara lain curah hujan, intensitas curah
hujan, distribusi curah hujan serta analisa frekuensi. Setelah debit didapatkan barulah
dihitung daya yang dihasilkan sesuai dengan rumus yang ada.
Dari hasil perhitungan debit curah hujan wilayah air terjun Lematang,
Pagaralam diperoleh daya 4221,252 K W untuk periode ulang 2 tahun, 4960 K W
untuk periode ulang 5 tahun dan 5599,451 KW untuk periode 10 tahun. Sedangkan
untuk wilayah air terjun Bedegung, Tanjung Enim diperoleh daya 14427,609 KW
untuk periode ulang 2 tahun, 16771,369 K W untuk periode ulang 5 tahun dan
18225,091 untuk periode ulang 10 tahun.