Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
IRAWAN, TEDDY
Sarino, Sarino
Idris, Yakni
Subject
TG1-470 Bridge engineering
Datestamp
2023-04-12 06:10:23
Abstract :
Perkuatan jembatan dilakukan untuk membandingkan lendutan berdasarkan letak
tendon yang berbeda dan membandingkan nilai lendutan sebelum dan sesudah perkuatan
dilakukan.
Pedoman peraturan yang digunakan untuk analisis pembebanan adalah menurut
Standar Bridge Management System 1992 (BMS5 1992). Beban-beban yang bekerja
pada jembatan Musi II adalah beban mati yang terdiri dari beban lantai kendaraan, aspal,
trotoar dan sandaran. Beban hidup terdiri dari beban kendaraan standar, UDL dan KEL.
Beban angin, gempa dan rem. Disamping itu untuk mempermudah analisis perhitungan
dilakukan dengan bantuan program soft ware, dalam hal ini menggunakan SAP 2000
versi 7.0.
Posisi tendon sebagai perkuatan digunakan 3 posisi tendon yang berbeda. Posisi
1 adalah posisi yang sudah digunakan pada perkuatan jembatan Musi II. Posisi 2 dan 3
merupakan posisi baru sehingga dapat dibandingkan lendutan antara 3 posisi tendon
tersebut sehingga didapat posisi yang paling besar mengurangi lendutan.
Dengan adanya perkuatan jembatan dengan penambahan tendon maka defleksi
yang terjadi berkurang. Sebelum diperkuat nilai lendutan maksimum pada joint 9
sebesar 6,687 cm setelah diperkuat letak 1 nilai maksimum 5,014 cm. Perkuatan letak 2
nilai lendutan maksimum 5,451 cm. Sedangkan perkuatan letak 3 lendutan maksimum
5,593 cm.