Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
PRAMANA, FUNGKY
Iqbal, Maulid Muhammad
Rosidawani, Rosidawani
Subject
TH1000-1725 Systems of building construction Including fireproof construction, concrete construction
Datestamp
2023-04-13 02:58:41
Abstract :
Di Indonesia jenis rigid pavement yang dipakai yaitu rigid pavement tanpa
tulangan atau dengan tulangan dowel dan tie bar pada jarak tertentu, yang hanya
berfungsi sebagai penahan tegangan-tegangan yang terjadi akibat penyusutan dan
perubahan temperatur. Seringkah plat beton yang terletak diatas tanah terjadi kegagalankegagalan.
Misalnya penurunan plat karena pembebanan yang tidak seragam yang
menyebabkan terjadinya retak, itu semua diakibatkan kondisi tanah yang labil dan
bervariasi, maka tidak semua titik memiliki kondisi CBR yang sama. Hal ini dapat
mengakibatkan kerusakan lokal lapis perkerasan akibat pengaruh kerusakan yang terjadi
pada daerah tanah dasar yang labil. Namun demikian, dengan terjadinya kegagalan
fungsi dari struktur tersebut sering kali sangat merugikan dan perbaikan-perbaikannya
bukan saja sukar untuk dilakukan tetapi juga memerlukan biaya yang sangat besar.
Adapun cara untuk mengurangi kerusakan lokal yang timbul akibat pengaruh
kerusakan yang terjadi pada daerah tanah dasar yang labil atau tanah yang tidak
memiliki daya dukung tanah, sehingga tanah dasar tersebut tidak dapat memberikan
gaya perlawanan terhadap beban yang bekerja di atasnya yaitu dengan memasang
penulangan disepanjang bentang atau tulangan menerus guna meningkatkan
kekuatannya. Penulangan pada perkerasan beton mencegah melebarnya retak yang
timbul pada daerah dimana beban terkonsentrasi agar tidak terjadi keruntuhan plat beton
pada daerah retak tersebut, sehingga kekuatan plat tetap dapat dipertahankan.
Dalam penelitian ini akan dilakukan desain plat bertulangan menerus dengan
variabel bebas pada tebal plat dan jarak spasi tulangan. Kemudian membandingkan nilai
kapasitas lentur plat beton tanpa tulangan dengan plat bertulangan menerus tersebut.
Didalam penelitian ini digunakan jenis tulangan yang sama, yaitu tulangan dengan baja
ulir.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pada plat bertulangan
memiliki kapasitas lentur yang lebih besar daripada plat tanpa tulangan. Plat tebal 13
tanpa tulangan hanya memiliki kapasitas sebesar 1866, sedangkan plat bertulang P12-
100 memiliki kapasitas sebesar 37,27 kg/cm2. Variasi tebal dan persentase tulangan
berpengaruh terhadap kapasitas lentur plat. Penambahan jumlah tulangan (p) dan
meningkatnya nilai fy dapat meningkatkan kapasitas lentur plat. Terdapat perbedaan pola
runtuh antara plat tanpa tulangan dan plat bertulangan. Dimana pada plat tanpa tulangan
keruntuhan yang terjadi yaitu plat terbelah menjadi dua bagian. Sedangkan pada pelat
bertulangan, keruntuhan yang terjadi berupa melebarnya retak.