Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
DAMAYANTI, DINA
San, Indra Chusaini
Dewi, Ratna
Subject
TD896-899 Industrial and factory wastes
Datestamp
2023-05-30 07:19:34
Abstract :
Tanah merupakan struktur penting sebagai landasan penopang suatu konstruksi yang
berada di atasnya, secara keseluruhan mutu dan daya tahan suatu konstruksi tidak lepas
dari sifat tanah. Permasalahan yang timbul diantaranya adalah kondisi lapisan tanah diberbagai tempat yang berbeda-beda dan kompleks yang menyebabkan daya dukung
dan kondisi fisik tanah berbeda pula. Hal ini.mempengaruhi pemanfaatan suatu lapisan
tanah sebagai material atau bahan lapis pondasi maupun sebagai lapis tanah dasar untuk
jalan.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan usaha-usaha yang dilakukan pada tanah yang
bermasalah sehingga mempunyai daya dukung yang baik dan berkemampuan
mempertahankan perubahan volume selama masa pelayanan walau terdapat perbedaan
kondisi lapangan dan jenis tanah.
Perbaikan pada tanah dasar (subgrade) yang lunak seperti tanah lempung ekspansif,
umumnya dengan memodifikasi atau melakukan penanganan khusus untuk
menghasilkan material yang ada di lapangan. Karena tanah lempung mempunyai daya
dukung yang kurang baik dan tidak mempunyai kemampuan mempertahankan
perubahan volumenya sebab, mempunyai sifat kembang-susut yang besar apalagi selama
pelayanan sebagai penopang terdapat perbedaan kondisi di lapangan baik itu cuaca
maupun unsur lainnya.
masa
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah sehingga
mempunyai daya dukung yang baik dan berkemampuan mempertahankan perubahan
volumenya yaitu dengan cara stabilisasi. Stabilisasi tanah merupakan kumpulan istilah
untuk beberapa methoda: secara fisik, kimiawi, biologis ataupun kombinasi dari
cara tersebut. Sedangkan KEZDY (1979) meyebutkan stabilisasi adalah usaha
carai
I
meningkatkan kekuatan geser tanah sehingga memenuhi syarat yang diinginkan dan
stabilisasi tersebut tergantung dari kondisi cuaca atau kondisi lalu lintas.
Adapun dalam penelitian ini dilakukan proses stabilisasi terhadap tanah jenis lempung
ekspansif yang berasal dari daerah tanjung Api-api Palembang dengan subsitusi kapur
yang berasal dari Baturaja OKU dan limbah timah dari pulau Bangka, serta akan dilihat
pengaruh dari penambahan zat tersebut pada nilai CBR tanah. Penelitian di laboratorium
ini dilakukan dengan pengujian CBR tanpa rendaman (unsoaked) terhadap benda uji
dengan campuran zat additive sebesar 10% dari berat kering tanah dengan masa
pemeliharaan 1, 3 dan 7 hari. Dari periakuan tersebut akan didapat nilai CBR unutk
tanah asli dan tanah dengan penambahan 10% kapur dan limbah timah dengan 7 variasi.
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai CBR yang didapat sebesar 1.904% untuk
tanah asli. Setelah ditambah 10% kapur dan limbah timah, nilai CBR maksimum
mencapai sebesar 7.616% pada pembacaan 2,5mm dan masa perawatan 7 hari.
Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa
penambahan kapur dan limbah timah sebesar 10% sangat berpengaruh terhadap
kenaikan nilai CBR tanah lempung ekspansif.