Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
RIF'AH, RIF'AH
Agustien, Melawaty
Arliansyah, Joni
Subject
T57.78 Transportation method
Datestamp
2023-04-14 02:43:18
Abstract :
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi berdampak periunya pengembangan kondisi kota, sehingga
perlu diadakan pembenahan infrastruktur yang menyeluruh terutama dalam bidang transportasi. Alat
transportasi bus di kota Palembang saat ini tidaklah mendorong besarnya keinginan baik pelanggan.
Pelayanan bus sering kali tidak dapat diandalkan, tidak nyaman, dan berbahaya. Sebaliknya, para pembuat
transportasi dan pejabat publik terkadang malah berbalik pada alternatif angkutan umum seperti
kereta Metro. Namun ada suatu alternatif antara layanan untuk orang tidak berada dan beban kota yang
tinggi. Bus Rapid Transit (Angkutan Bus Cepat / B RT) bisa memberikan layanan angkutan berkualitas
tinggi seperti Metro dengan besar biaya hanya sebagian dari biaya pilihan-pilihan lainnya. Secara umum,
BRT adalah angkutan berorientasi pelanggan yang berkualitas tinggi, yang memberikan mobilitas
perkotaan yang cepat, nyaman, dan murah.
Salah satu pengkajian yang harus dilakukan dalam BRT adalah tentang biaya operasi kendaraan, dengan
mengetahui biaya operasi kendaraan dapat ditentukan tarif yang sesuai. Hal ini sangat penting karena tarif
BRT sangat berhubungan dengan perekonomian rakyat. Pihak pemilik atau operator menghendaki tarif
setinggi mungkin, sedangkan pemakai jasa angkutan menghendaki sebaliknya. Untuk menyatukan
perbedaan keinginan inilah perlu ditentukan batas-batas kewajaran tarif Bus Rapid Transit. Karena itulah
penulis memilih topik tentang Analisa Struktur Tarif Bus Rapid Transit di Kota Palembang.
rencana
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya operasional kendaraan/tarif
minimum, besarnya biaya operasional kendaraan per Km, menganalisa dan menentukan tarif yang akan
diterapkan dalam Bus Rapid Transit yang ada dikota Palembang dengan berbagai load factor,
menganalisa dan menentukan tarif yang akan diterapkan dalam Bus Rapid Transit yang ada dikota
Palembang sesuai keuntungan yang diinginkan operator.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara survey ke instansiinstansi
terkait, yaitu wawancara kepada pihak pengeiolah BRT ini dan juga ke dinas perhubungan. Dari
wawancara dengan pihak pengeiolah didapatkan data-data yang dibutuhkan untuk menghitung besarnya
biaya operasional kendaraan tersebut. Sedangkan rumus yang digunakan untuk perhitungan ini
menggunakan program excel yang didapat dari dinas perhubungan kota.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar biaya operasional kendaraan/tarif minimun dengan asumsi LF
rata-rata 50% adalah sebesar Rp3,172.05,- atau sekitar Rp3200 per pnp,-. Biaya operasional kendaraan per
Km adalah sebesar Rp 198.25,- pnp/km atau sekitar Rp200,- pnp/km. Sementara tarif dengan berbagai
load factor antara lain : tarif dengan LF 75% adalah sebesar Rp 2114.07,- atau sekitar Rp3100,- per pnp,
tarif dengan LF 80% adalah sebesar Rp 1982,53,- atau sekitar Rp2000,-. Per pnp. Tarif dengan LF 90%
adalah sebesar Rp 1762.25,- atau sekitar Rp 1800,- per pnp. Tarif dengan LF 100% adalah sebesar Rp
1586.03,- atau sekitar Rp 1600,- per pnp. Dan tarif dengan keuntungan yang diambil oleh pengeiolah BRT
ini adalah berkisar antara Rp 3400,- sampai dengan Rp3800,- dengan keuntungan antara 5%-20% dengan
asumsi LF sebesar 50%.