Abstract :
Salah satu penyebab utama gangguan pendengaran adalah otitis media
supuratif kronik (OMSK). OMSK dibagi menjadi 2 tipe yaitu OMSK tipe aman
(benigna) dan tipe bahaya (maligna). Gangguan pendengaran pada OMSK tipe bahaya
(maligna) lebih berat dibandingkan tipe aman (benigna) dikarenakan proses infeksi
pada tipe ini sering melibatkan telinga bagian dalam sedangkan pada OMSK tipe
aman (benigna) proses infeksi tidak sampai mengenai telinga bagian dalam. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan fungsi pendengaran dengan
mekanisme koping pada pasien otitis media supuratif kronik di Poli THT RSUD dr.
Mohammad Zyn Sampang.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan
potong lintang (cross-sectional study). Sampel penelitian ini adalah semua rekam
medik penderita otitis media supuratif kronik di Poli THT RSUD dr. Mohammad Zyn
Sampang. Dari 47 subjek, ditemukan berturut-turut yaitu derajat berat (42,6%) dan
derajat sedang (17%). Sedangkan mekanisme koping yang terjadi sebagian besar
adalah kategori maladaptif (68,1%). Terdapat hubungan antara derajat gangguan
pendengaran dengan mekanisme koping pada pasien OMSK (p= 0,000).
Perlu upaya pencegahan terhadap penurunan kesehatan mental dampak dari
mekanisme koping maladaptif yang disebabkan oleh penurunan pendengaran akibat
dari penyakit otitis media supuratif kronis yang diderita oleh pasien.