Abstract :
Permintaan bahan bakar minyak di Indonesia mengalami peningkatan, sedangkan
ketersedian minyak fosil mulai menipis. Hal ini mengakibatkan adanya dorongan
untuk mencari sumber energi alternatif terbarukan. Malapari merupakan salah satu
sumber energi alternatif terbarukan, bijinya menghasilkan minyak nabati untuk
bahan baku biodiesel antara 17% - 42% dari bobot kering. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan pupuk NPK terhadap
pertumbuhan bibit tanaman malapari. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli -
November 2024 di Balai Penerapan Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(BPSILHK) Bogor yang berlokasi di Jl. Kp. Mayak, Nagrak, Kecamatan Sukaraja,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk
perlakuan faktorial tersarang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL),
faktor pertama adalah intensitas cahaya (N) terdiri atas 100% dan 50%, faktor
kedua (tersarang) adalah dosis pupuk NPK 15-15-15, dengan taraf 0 g/tanaman, 4
g/tanaman dan 8 g/tanaman. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 6 kombinasi
perlakuan dan masing-masing terdiri dari 4 ulangan sehingga terdapat 24 satuan
percobaan. Setiap satuan percobaan menggunakan 10 bibit sehingga terdapat 240
satuan amatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya
berpengaruh nyata terhadap beberapa peubah, yaitu tinggi tanaman, diameter
batang, jumlah daun, bobot kering tajuk dan bobot kering akar bibit tanaman
malapari. Nilai rata-rata pertumbuhan bibit tanaman malapari pada intensitas
cahaya 100% lebih tinggi dibandingkan intensitas cahaya 50%. Perlakuan pupuk
NPK berpengaruh nyata terhadap peubah amatan bobot kering tajuk. Bobot kering
tajuk yang diberi intensitas cahaya 100% dengan dosis pupuk NPK 0 g/tanaman
atau tidak diberi pupuk lebih berat diberikan 8 g/tanaman tetapi tidak berbeda
nyata pupuk 4 g/tanaman, sedangkan intensitas cahaya 50% dengan dosis pupuk
NPK 0 g/tanaman lebih rendah dibandingkan yang diberi pupuk 4 g/tanaman
tetapi tidak berbeda nyata dengan pupuk 8 g/tanaman.